menunjukkanbahwa anak lembu ini adalah simbolisme dari YHWH, mereka tetap menyembah ilah yang sama yaitu Allah yang menuntun mereka dari Mesir. Umat Israel merasa benar menyembah dan merayakan hari raya TUHAN/YHWH dengan media ANAK LEMBU. Namun apa kata TUHAN? 1. Umat Israel dianggap telah rusak kelakuannya 32:7.
Yesusdiutus Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Al Qur`an juga menjelaskan bahwa Yesus itu bukan Tuhan tapi hanya seorang utusan Tuhan bagi kaumnya saja, yaitu Bani Israel. Perhatikan ayat Al Qur`an sebagai berikut : "Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil." (Qs Ali Imran 48)
Artinyamenyembah itu hanya kepada Allah saja. Ini membuktikan bahwa iblis saja tahu dan mengerti bahwa Yesus itu bukan Tuhan!. Jika Yesus itu Tuhan, tentu dia akan berkata: Enyahlah iblis , sebab ada tertulis Hanya kepadaku saja engkau menyembah. Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan. Semua umat Islam dimanapun mereka berada, menyembah
yesusmenyuruh hanya menyembah kepada allah " hidayah masuk islam setelah mereka mempelajari dan mengkritis kitab suci 11. yesus menyuruh melakukan menurut kehendak tuhannya " mereka sendiri. untuk itu saya yakin buku ini akan banyak memberikan manfaat 12. yesusu mengaku utusan tuhan " bagi kita semua dalam memahami kedudukan yesus (isa as
Ulartembaga yang ditinggikan di tiang ini menjadi gambaran akan Yesus Kristus yang juga akan ditinggikan di kayu salib (lihat Yoh 3:14). Tentu saat itu, orang Israel tidak menyembah berhala, sebab Allah-lah yang menyuruh mereka menghormati dengan 'memandang ke atas' ular tembaga yang dibuat oleh Musa itu.
Penyembahankepada Allah dengan sujud menyembah disebutkan dalam 2 Taw 7:3; 2 Taw 20:18; Neh 8:7; 1 Mak 4:55. Penghormatan/ Dulia , nyata pada penghormatan para saudara Yusuf kepada Yusuf (lih. Kej 42:6) dan Yusuf yang sujud sampai ke tanah menghormati ayahnya Yakub (Kej 48:12).
. Alkitab Memerintahkan Penyembahan Kepada Yesus. Alkitab Memerintahkan Penyembahan Kepada Yesus. Iman kristen berdasarkan dari seluruh Alkitab. Alkitab secara explicit memerintahkan untuk meyembah kepada Yesus. Siapa lagi yang patut disembah selain Allah? Ibrani 1 6 “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.“” Bapa menyuruh seluruh malaikat untuk menyembah Yesus. Kalau Yesus cuma nabi, maka Allah sedang menyuruh malaikat untuk menyembah nabi, kalau Yesus hanya malaikat maka Allah sedang menyuruh malaikat untuk menyembah malaikat. Itu tidak Benar. Kalau Bapa menyuruh malaikat untuk menyembah Yesus, maka tidak bisa tidak, Yesus sendiri adalah Allah. Matius 14 33 “Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”” Matius 28 9 “Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.” Yohanes 9 38 “Katanya “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya.” Dalam banyak kasus, Yesus disembah orang orang-orang. Dan Dia terima penyembahan ini, Yesus tidak pernah menolak penyembahan kepada diri-Nya. Matius 4 10 “Maka berkatalah Yesus kepadanya “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”” Yesus sendiri pernah mengatakan, orang hanya boleh menyembah Allah. Dalam banyak kasus di Alkitab ketika Yesus disembah, Dia tidak menolaknya. Ini membuktikan bahwa Yesus memang adalah Allah. Sebelumnya Bukti ke 7 bahwa Yesus adalah Allah Yesus menyatakan kesatuan-Nya dengan Bapa Selanjutnya Bukti ke 9 bahwa Yesus adalah Allah Setan pun Mengakui Bahwa Yesus adalah Allah 10 bukti bahwa Yesus adalah Allah Penulis admin Dirangkum dari Pengajaran Pdt. Esra Alfred Soru di PijarTV
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini bertujuan penuh mencari titik temu nubuat Yesus Isa sebagai paradigma keyakinan diantara Islam dan Kriten, bukan stigma. Tetapi standar yang dipakai adalah kesatuan persepsi bahwa Al-Quran, Taurat, Zabur dan Al-Kitab Injil adalah kitab Umat Islam jua. Sebab keempat kitab itu termasuk syarat rukun Iman seorang Muslim, bila tidak memenuhi syarat dengan tidak mengakui keempat kitab tersebut, belum bisa disebut muslim. Sedangkan Nabi Isa Yesus dimata Islam adalah salah satu nabi dan Rasul untuk manusia tertentu Bani Israil dengan nubuat Al-Quran dan Alkitab. Tidak diingkari oleh Quran, bawa Yesus adalah seorang Nabi, demikian pula Al-Kitab menjelaskan yang sama. Katakanlah "Hai Ahli Kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah". Surah 3 Ali Imran ayat 64. "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu". Yahanes pasal 17 ayat 3. Pada hakikatnya, ada kesamaan risalah dakwah dalam missi Yesus dan Missi Muhammad SAW, karena keduanya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dilantik Allah sebagai nabi pembawa cahaya petunjuk untuk umat-umat-nya. Kesamaan missinya adalah ajaran Tawhid, tidak mengajarkan paganisme atau paham syirik, menempatkan Allah pada posisi yang sama dengan manusia. Tentunya baik Yesus atau Muhammad saw., berada pada tingkatan manusia khusus, manusia terpelihara dari segala kesalahan fatal, mereka mendapat perlindungan khususMa’shum, yang tidak memungkinkan Yesus atau Muhammad SAW berbuat keteledoran dalam pemaparan Wahyu Tuhan. Ajakan kepada Tawhid sejak awal periode kenabian menjadi ciri khusus pula, dan tidak terkesan ada seorang nabi mulanya adalah paganis kemudian menjadi nabi, mereka sangat terpelihara sejak lahirnya hingga menjadi nabi. Jelasnya sifat sifat kenabian mencerminkan suatu kehambaan hakiki di mata Tuhan Allah. Keberadaan Yesus Menurut Al-Quran Dan Al-Kitab hanyalah seorang hamba dan Rasul Allah, hidupnya di habiskan untuk mengabdi sepenuhnya menyampaikan risalah dakwah.Maryam 30 & az-Zukhruf 59 = Mat 1217-19 – Kis 430 – Luk 418 Yesus beragama Islam/Salowm/damai yaitu menyembah Allah dan patuh menjalankan hukum Allah dengan murni Ali Imron 52 = Mat 517-20. Yesus mengajarkan hari kiyamat az-Zukhruf 61 = Mark 1324-32. Yesus menyuruh umatnya bertakwa kepada Allah yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya az-Zukhruf 63 = UL 1232 – Mat 517-20 – Wah 2218. Yesus menyuruh umatnya untuk menyembah Allah az-Zukhruf 64 – Ali Imron 51 – Al-Maidah 117 – Maryam 36 = Mat 410 & 1917 – Mark 1018 – Luk 111. Yesus menjadi saksi di hari kiamat tentang pengikutnya yang setia yaitu yang menyembah Allah dan menjalankan kemurnian Taurat dan Injil An-Nisa 159 = Mat 721-23. Yesus diutus untuk bani Israel Ali Imron 49 & Al-Maidah 75 = Mat 1056 & 1524-26. Yesus membenarkan dan menghormati Taurat Al-Maidah 46 = Mat 517-20 & Luk 1820. Yesus sholat menyembah Allah, zakat dan berbakti kepada ibunya Maryam 31-32 = Mat 2636 – Luk 1213-21 & 1820-23. Pengikut Yesus adalah murid Yesus Hawariyyun yang setia dengan kemurnian Injil, yaitu hanya menyembah Allah dan mengakui bahwa Yesus hanyalah Rasul Allah dan merekalah yang masuk sorga. Ali Imron 52-53 & Al-Maidah 47 = Mat 517-20 & Luk 1820. Risalah Islam Dan Yesus Isa as Dalam Al-Quran. Allah berfirman “Dan mereka Kristiani berkata Tuhan mempunyai anak. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat keji, hampir-hampir langit pecah karena ucapan mereka itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh. Karena mereka Kristiani menghujat Allah dengan mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.” Al-Qur’an Maryam 88-92. Allah berfirman “Katakanlah hai orang Islam Allah itu Maha Satu, Allah itu tempat bergantung, Dia tidak beranak dan tidak pula di per-anakkan. Dan Dia tidak menyerupai sesuatu apapun dari ciptaan-Nya.” Al-Qur’an Al-Ikhlas 1-4. Allah berfirman “Dan janganlah kamu mengatakan Tuhan itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. karena itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Satu.” Al-Qur’an An-Nisa 171. Allah berfirman “Dialah Allah yang tiada tuhan/allah lain yang berhak disembah selain Dia, Raja Yang Maha suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka Kristiani persekutukan.” Al-Qur’an Al-Hasyr 23. Allah berfirman “Katakanlah hai orang Islam Hai Yahudi dan Kristiani, marilah berpegang pada suatu kalimat Al-Qur’an yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kami sembah kecuali Allah, dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apapun yang ada di langit dan di bumi, dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Al-Qur’an Ali Imron 64.Risalah Yesus Dalam Injil al-kitab."Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu". Yahones pasal 17 ayat 3. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama tunggal, dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah Utusan/Rasul. "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi". Perjanjian Lama Ulangan pasal 4 ayat 35. Sebagi Yesus menyempurnakan kitab Taurat perjanjian lama . Dan ajaran perjanjian lama adalah ajaran Tawhid untuk bangsa Israil. "Suatu pun tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku. Yahones pasal 5 ayat 30. Dalam hal ini yesus hanya mengikuti perintah Allah, bukan kehendak-nya dalam perjanjian Baru Yesus Bersabda "Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa". Markus, pasal 12 ayat 29. Ini menunjukkan Tawhid Tuhan Tunggal adalah ajaran Yesus berdasarkan wahyu Allah Subhana Wata’ala. Tentang Yesus Anak Allah Bibel menyebut Anak Allah terhadap Yesus berulang ulang, semuanya memberitakan tentang Yesus Anak Allah. Matius Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17. Johanes Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di Johanes. Rum Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32. Galitiah Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6. Lukas Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41. Ibrani Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17. Korintus Pasal 1 ayat 9. Tetapi Pengertian anak, menurut Profesor Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azharnya menyiratkan bahwa yesus adalah hamba Allah yang berada dalam kasih sayang Allah, seperti itu juga, kata Anak Allah itu ditujukan pada 1. Daud anak Allah yang sulung Mazmur, pasal 89 ayat 27 2. Yakub Israil adalah anak Allah yang Sulung Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23 3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung Yeremia pasal 31 ayat 9. Ini semua anak Allah yang berarti mereka dalam kasih saying Allah. Bahkan lebih dari itu siapapun Bisa menjadi Anak Allah sebagaimana tersebut dalam Matius pasal 5 ayat 9 "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah". Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak. Tentunya yang perlu dirumuskan pengertian Anak Allah dalam Al-KItab apakah harus berarti anak allah yang sebenarnya, atau hanya sebutan untuk kalangan hamba hamba Allah yang dimulyakan-NYa Kesimpulan . Sekali lagi tulisan ini bertujuan mencari titik temu antara Islam Dan Kristen tentang ketuhanan Yesus, sehingga pada akhirnya kelak, akan dicapai suatu kesimpulan atau tali simpul yang terputus antara Umat Islam dan Kristen. Betapapu sulitnya jalan yang harus dilalui, demi kepentingan Bangsa dan Negara, perlu ada keinginan serius antara geraja dan Masjid menyatukan persepsi tentang Tuhan yang sebenarnya. Tanpa kemasygulan dan kedengkian, tetapi keselarasan membela kepentingan bersama. Terlebih di mata umat Islam Yesus adalah Nabi Umat Islam juga. Jadi masih ada keterkaitan sejarah dan keyakinan antara Islam dan Yesus. Sehingga umat Islam tidak dikatakan sempuna Islamnya sebelum menyatakan Yesus sebagai Hamba Allah dan Rasul-NYa. Lihat Filsafat Selengkapnya
Buku 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Silsilah Yesus Kristus Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… Matius 1 1 …… dst. Sebenarnya silsilah Yesus Nabi Isa as hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus Nabi Isa lahir dari kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus Isa bin Maryam, bukannya Isa Yesus bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100% manusia dan bukan Tuhan ! Yang namanya Tuhan Allah, mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka kesimpulannya adalah sebagai berikut Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan ! Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !! Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat 3 dijelaskan sebagai berikut هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأَخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Qs. 57 Al Hadiid 3 Ayat tersebut menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara Yesus Nabi Isa berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan berakhir dengan kematiannya. 1. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan ! 2. Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan !! 2. Kelahiran Yesus Kristus “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Matius 1 21. Ayat tersebut merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel. Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan. Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan. Yesus menjadi penyelamat umatnya Bani Israel berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan. Al Qur’an juga menginformasikan kelahiran Yesus sebagai berikut قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۟ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمً۬ا زَڪِيًّ۬ا “Jibril berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” Qs 19 Maryam 19. 3. Yesus Pemimpin Umat Israel “Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.” Matius 26. Yesus dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan umatnya Israel. Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan. Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuha. 4. Yesus dibaptis oleh Yohanes “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya.” Matius 313. Kalau Yesus itu Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang baru memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu “pembabtisan”, yang kalau dalah Islam “Bersyahadat”. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus dibabtis. Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan. Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan. 5. Yesus dikasihi oleh Tuhan. “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah AKu berkenan.” Matius 317. Suara yang terdengar dari langit itu adalah suara Tuhanyang mengasihi dan berkenan terhadap anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu? Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan. esus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Yesus dibawa dan dicoba oleh iblis “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” Matius 41. Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan. Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan. Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan. 7. Yesus berpuasa dan merasa lapar “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.” Matius 42. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa dan merasa lapara adalah sifat manusia. Setiap yang berpuasa dan lapar, pasti bukan Tuhan. Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan. 8. Iblis membawa Yesus “Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.” Matius 45 Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis, apalagi ditempatkan oleh iblis di atas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja, apalagi iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah. Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan. Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus bukan Tuhan. 9. Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan. 10. Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. “Maka berkatalah Yesus kepadanya ”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. Matius 410. Yesus menghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu sajalah engkau berbakti!” Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti bukan Tuhan! Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan! Dalam Al Qur’an surat Az Zuhruf 63-64 وَوَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِى تَخۡتَلِفُونَ فِيهِۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ٦٣ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّى وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ ٦٤ Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus.” QS Az Zuhruf 63-64 Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan yang dia sembah yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi, rasul atau utusan Tuhan, bukan Tuhan!. Lanjut Baca 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Bagian-2 Sumber 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan, Insan Ls Mokoginta
Ada anggapan bahwa Tuhan dalam agama Islam adalah konsep Tuhan yang ganas dan suka berperang, berbeda dengan Tuhan dalam agama Kristen dan Yahudi yang penuh kasih dan belas kasihan. Namun, terlepas dari perbedaan nyata dalam cara mereka mempraktikkan agama mereka, orang Yahudi, Kristen, dan Muslim menyembah Tuhan yang sama. Pendiri Islam, Muhammad, melihat dirinya sebagai nabi terakhir dalam garis nabi yang menjangkau kembali melalui Yesus hingga Musa, di luarnya ada Abraham dan sampai ke Nuh. Menurut Al-Quran, Tuhan yang dikenal sebagai Allah mewahyukan kepada Muhammad “Kitab kebenaran [Al-Quran], membenarkan apa yang sebelumnya, dan [sebelum Dia menurunkan Al-Quran] Dia telah menurunkan Taurat Musa dan Injil Yesus… sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan demikian, karena Muhammad mewarisi pemahaman Yahudi dan Kristen tentang Tuhan, maka tidak mengherankan jika Tuhan Muhammad, Yesus dan Musa memiliki karakter yang sama rumit dan ambivalen - perpaduan antara kebajikan dan kasih sayang, dikombinasikan dengan murka dan kemarahan. Jika kita taat pada perintah-perintahnya, dia bisa menjadi manis dan ringan. Tetapi kita tidak ingin berada di sisinya yang salah. Bagi mereka yang berpaling kepada-Nya dalam pertobatan, Tuhan ini di atas segalanya penuh belas kasihan dan pengampunan. Namun, mereka yang gagal menemukan jalan itu atau setelah menemukannya, gagal mengikutinya, akan mengetahui penghakiman dan murka-Nya. Muhammad menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril. Ilustrasi miniatur di atas vellum dari buku Jami’ al-Tawarikh karya Rashid al-Din, yang diterbitkan di Tabriz, Persia, 1307 M. Wikimedia images Bagi orang Yahudi, Tuhan sepenuhnya dinyatakan dalam Taurat lima kitab pertama Perjanjian Lama. Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah baik dan jahat. Dia jauh melampaui kebaikan ketika Dia menyuruh Abraham untuk mempersembahkan putranya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Dia adalah Allah pejuang yang membunuh anak sulung Mesir dan menenggelamkan tentara Firaun. Dia menyetujui pembantaian Elia terhadap 450 nabi Dewa Baal Kanaan kuno. Namun, Dia juga adalah Allah yang penuh kasih dan pengasih, yang dalam kata-kata yang terkenal dari Mazmur 23 dalam Kitab Mazmur adalah gembala yang kebaikan dan belas kasihan-Nya menopang para pengikut-Nya sepanjang hari dalam hidup mereka. Dia mengasihi Israel seperti seorang ayah mengasihi anaknya. Hans Meling, Kristus Memberi Berkat-Nya 1478. Wikimedia images Tuhan Yesus dalam keempat Injil dalam Perjanjian Baru memiliki karakter yang sama ambigunya. Di satu sisi, Yesus berbicara tentang Tuhan yang personal, dengan menyebut-Nya sebagai "Bapa” dalam doa yang Dia sampaikan kepada para murid-Nya. Namun, di balik Allah yang penuh kelembutan dan kasih ini, tetap ada Allah yang kejam dan adil. Seperti para nabi dalam Perjanjian Lama, Yesus memberitakan malapetaka dan kesuraman. Dia menawarkan kesempatan terakhir kepada Israel dan Allah tidak akan berbelas kasihan kepada mereka yang tidak mengindahkan pesannya. Allah akan datang untuk menghakimi di akhir sejarah. Semua orang akan dibangkitkan. Beberapa orang yang beruntung akan menerima kebahagiaan kekal, tetapi mayoritas orang jahat akan dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal. Begitu juga dengan Tuhan Muhammad. Pada akhir dunia, Allah akan bertindak sebagai Tuhan yang adil. Semua orang mati akan dibangkitkan untuk menerima penghakiman Allah. Tuhan kemudian akan memberi pahala atau menghukum setiap orang di taman-taman firdaus atau api neraka sesuai dengan perbuatan mereka. Setiap orang akan diberikan catatan perbuatannya - di tangan kanan untuk mereka yang akan diselamatkan, di tangan kiri untuk mereka yang akan dikutuk ke dalam api neraka. Bagi mereka yang diselamatkan, kenikmatan surga telah menanti. Namun, bagi mereka yang mati di jalan Allah, tidak perlu menunggu hari kiamat. Mereka akan langsung masuk surga. Kunci keselamatan yang paling utama adalah penyerahan diri “Islam” dalam bahasa Arab kepada Allah, ketaatan kepada perintah-perintah-Nya sebagaimana diwahyukan dalam Al-Quran dan kesetiaan kepada rasul-Nya, Muhammad. Seperti Tuhan Musa, Allah adalah pembuat hukum. Al-Quran memberikan panduan yang sering kali bervariasi kepada komunitas yang beriman dalam hal pernikahan dan hukum keluarga, wanita, warisan, makanan dan minuman, ibadah dan kesucian, peperangan, hukuman untuk perzinahan dan tuduhan palsu atas perzinahan, alkohol, dan pencurian. Singkatnya, ini menjadi dasar dari apa yang kemudian banyak diuraikan dalam hukum syariah. Umat Muslim, Kristen dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama. Namun, terlepas dari hal ini, semua percaya bahwa agama mereka mengandung wahyu yang lengkap dan terakhir dari Tuhan yang sama. Di sinilah asal mula persatuan mereka. Di sinilah juga terletak penyebab perpecahan mereka. Keyakinan akan kebenaran dari satu agama dan kepalsuan dari agama yang lain membawa konflik yang tak terelakkan antara yang percaya dan yang tidak percaya, yang terpilih dan yang ditolak, yang diselamatkan dan yang terkutuk. Di sinilah letak benih-benih intoleransi dan kekerasan. Jadi Tuhan Muhammad, seperti Tuhan Yesus dan Musa, memecah belah sebagaimana ia menyatukan, yang menjadi penyebab perselisihan di antara dan di dalam agama-agama ini. Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris
Pasal 19 Anda Mau Menyembah Allah menurut CaraNYA? Siapa yang didahulukan oleh kebanyakan orang, dan mengapa hal ini tidak bijaksana? 1-4 DALAM ”hari-hari terakhir”, Alkitab menubuatkan, orang ”akan mencintai dirinya sendiri . . . membual dan menyombongkan diri, . . . Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya”. 2 Timotius 31-5 Apakah tidak cocok dengan perkembangan di sekitar kita dewasa ini? 2 Ya, dalam setiap segi kehidupan, tindakan banyak orang seolah-olah mengatakan, ”Aku dulu”—tingkah laku mereka sewaktu berbelanja atau mengemudikan kendaraan, perhatian yang mereka berikan kepada pakaian serta cara berdandan, dan jenis tarian yang mereka lakukan. Tetapi semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati. 3 Banyak orang bahkan memandang agama menurut apa yang mereka inginkan atau yang mereka rasa mereka butuhkan. Alangkah keliru pandangan ini! Kita tidak berhak mengatakan bagaimana Allah seharusnya disembah. Sebagai Pencipta dan Pemberi Hidup, Yehuwalah yang berhak mengatakan bagaimana Ia seharusnya disembah. Roma 920, 21 Dan apa yang Ia tuntut dari kita justru demi kebaikan kita sendiri. Hal itu mendatangkan kepuasan sekarang dan memelihara pikiran dan hati kita kepada hal-hal menakjubkan yang Ia sediakan di masa depan.—Yesaya 4817. 4 Yehuwa tidak membebani orang Kristen dengan upacara yang tidak perlu atau pembatasan yang tidak berguna. Tetapi Allah tahu bahwa kelangsungan hidup bergantung pada hubungan baik dengan Dia dan bahwa kita perlu hidup berdasarkan patokanNya dan memberikan perhatian kepada orang lain jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan sejati dalam kehidupan. Jika kita menyembah Allah menurut caraNya, kehidupan menjadi lebih kaya dan semakin berarti. MELAKUKAN SEGALA SESUATU MENURUT CARA ALLAH Bagaimana Nuh dan Abraham berbeda dari kebanyakan orang dewasa ini? 5, 6 5 Nuh menjadi teladan bagus dalam menuruti jalan Allah. Alkitab mengatakan, ”Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah.” Setelah Allah memberi instruksi kepadanya untuk membangun bahtera raksasa yang menyelamatkan kehidupan, ”Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.” Kejadian 69, 22 Karena Nuh bertindak menurut cara Allah, kehidupannya diselamatkan, demikian juga kehidupan keluarganya yang berpaut padanya sebagai nabi Allah di bumi.—2 Petrus 25. 6 Orang lain yang menuruti jalan Allah adalah Abraham. Allah menyuruh dia meninggalkan tanah airnya. Apakah anda akan mentaati perintah sedemikian? Abraham ”pergi . . . seperti yang difirmankan TUHAN [Yehuwa] kepadanya”, walaupun ”tidak mengetahui tempat yang ia tuju”. Kejadian 124; Ibrani 118 Karena dengan setia melakukan segala sesuatu menurut cara Allah, Abraham dianggap sebagai ”sahabat Allah”.—Yakobus 223; Roma 411. TERMASUK DI ANTARA UMAT ALLAH Di jaman Israel purbakala, bagaimana Allah berurusan dengan orang-orang? 7-9 7 Pada waktunya Allah mengambil keputusan untuk berurusan dengan suatu kelompok yang besar, bangsa Israel. Mereka menjadi suatu umat yang ”dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayanganNya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi”. Ulangan 142 Tentu, setiap orang Israel perlu berdoa kepada Allah dan memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Dia. Tetapi mereka juga perlu mengakui bahwa Allah memimpin suatu sidang; mereka harus mengikuti tata cara ibadat yang digariskan dalam hukum Allah bagi mereka sebagai suatu umat. Dengan demikian mereka dapat menikmati perlindungan dan berkat yang Allah sediakan bagi sidang itu. Ulangan 289-14 Pikirkan betapa besar hak kehormatan untuk menjadi sebagian dari orang-orang yang disebut oleh Yang Mahakuasa sebagai ”umatKu Israel”.—2 Samuel 78. 8 Bagaimana dengan orang-orang bukan Israel yang ingin menyembah Allah yang benar? Orang-orang sedemikian membentuk ”banyak orang dari berbagai-bagai bangsa” yang ikut dengan bangsa Israel ketika Musa memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. Keluaran 1238 Andai kata anda juga di Mesir, apakah anda merasa bisa tidak ikut dan menyembah Allah dengan cara anda sendiri? 9 Bahkan setelah bangsa Israel menetap di Negeri Perjanjian, ada orang-orang asing yang mengakui Yehuwa dan ingin menyembah Dia. Tetapi, supaya dapat diterima, mereka harus menghargai bahwa Allah berurusan dengan suatu umat yang dihimpunkan dan bahwa ibadatNya berpusat di sebuah bait di Yerusalem. 1 Raja 841-43; Bilangan 914 Orang-orang tidak dapat diterima oleh Allah jika mereka membiarkan keangkuhan atau sikap ingin bebas mendorong mereka untuk mengambil jalan sendiri dalam ibadat. PERUBAHAN SIDANG Perubahan apa Allah buat dalam caraNya berurusan? 10-12 10 Ketika Yesus melakukan pelayanannya di bumi, Allah masih berurusan dengan Israel sebagai umat yang dibaktikan kepadaNya. Jadi setiap orang yang menerima Mesias tidak perlu berhimpun secara teratur bersama Yesus dan pergi bersama dia seperti para rasul. Markus 518-20; 938-40 Tetapi bangsa itu secara keseluruhan menolak Mesias dari Yehuwa, sehingga Yesus tergerak untuk mengatakan tidak lama sebelum ia mati, ”Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”—Matius 2143. 11 Siapa yang akan menjadi umat baru ini, apabila cara ibadat yang ditetapkan dalam hukum Allah kepada Israel tidak dituntut lagi? Kolose 213, 14; Galatia 324, 25 Pada hari Pentakosta 33 M., sidang Kristen dibentuk dan Allah menjelaskan kepada para pengamat yang jujur bahwa hal itu adalah perbuatanNya. Kisah 21-4, 43-47; Ibrani 22-4 Pertama, orang Yahudi dan orang asing yang telah menerima Yudaisme, dan belakangan, orang Kafir, atau orang-orang dari bangsa-bangsa, menjadi ”suatu umat . . . bagi namaNya”. Maka Allah menganggap mereka ”bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri”.—Kisah 1514-18; 1 Petrus 29, 10. 12 Andai kata anda hidup pada waktu itu dan menginginkan hubungan dengan Allah, anda akan diarahkan kepada sidang Kristen. Inilah yang terjadi dengan pria bangsa Italia, Kornelius serta keluarganya. Kisah 101-48 Orang-orang yang percaya di seluruh dunia membentuk sidang Kristen. 1 Petrus 59 Semua sidang-sidang di tempat masing-masing, yang berhimpun di rumah-rumah atau di bangunan-bangunan umum, menjadi bagian dari satu-satunya sidang yang Allah gunakan ini.—Kisah 1541; Roma 165. Bagaimana Allah mengorganisir dan memimpin orang-orang Kristen? 13-15 13 Sebagai Allah yang tertib, Yehuwa mulai mengatur suatu organisasi dalam sidang-sidang. Untuk memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh setiap penyembah, Ia melantik pria-pria untuk melayani sebagai gembala atau pengawas. Mereka adalah pria-pria yang berpengalaman, memenuhi syarat yang dapat mengajarkan Firman Allah dan melatih anggota-anggota sidang untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang lain, membantu dalam pekerjaan yang sangat penting yakni mengabarkan ’kabar kesukaan’.—2 Timotius 21, 2; Efesus 411-15; Matius 2414; Kisah 2028. 14 Dengan banyak cara lain, sidang-sidang itu akan memperoleh manfaat dari para pengawas ini. Mereka tidak bersikap memaksakan hukum atau menekan. Sebaliknya, tugas mereka adalah dengan pengasih membantu sesama Kristen memperkokoh hubungan dengan Allah. Kisah 1421-23; 1 Petrus 52, 3 Setiap orang yang mengalami problem dapat meminta bantuan yang ramah berdasarkan Alkitab dari pria-pria yang tua secara rohani ini. Yakobus 513-16; Yesaya 321, 2 Karena orang Kristen masih tidak sempurna, kadang-kadang timbul kesulitan dalam sidang. Para pengawas akan waspada membantu sesama Kristen, dan berjaga-jaga terhadap siapa saja yang mungkin membahayakan kerohanian sidang.—Filipi 42, 3; 2 Timotius 42-5. 15 Sidang-sidang mendapatkan petunjuk yang perlu dari badan pimpinan Kristen yang terdiri dari para rasul dan para penatua sidang Yerusalem. Mereka mempelajari dan memecahkan persoalan-persoalan yang disampaikan dari sidang-sidang. Dan badan pimpinan mengutus wakil-wakil untuk mengunjungi sidang-sidang.—Kisah 151-3. Makna apa sepatutnya anda peroleh dari cara Allah memperlakukan orang-orang Kristen? 16 16 Kini Allah Yehuwa masih tetap berurusan dengan umatNya sebagai sekelompok yang dihimpunkan. Di seluruh bumi ada ribuan sidang Saksi-Saksi Yehuwa. Jika anda ingin bergabung dengan ibadat Allah, sambutlah anjuranNya untuk berhimpun dengan rekan-rekan Kristen ”Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, . . . tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”—Ibrani 1024, 25. MENYEMBAH ALLAH DENGAN SEPENUH JIWA Kasih akan Allah hendaknya mendorong kita untuk berbuat apa? 17-19 17 Sangat baik untuk merenungkan segala sesuatu yang Allah Yehuwa telah lakukan bagi anda. Dari Dia anda memperoleh kehidupan, dan Ia memelihara kehidupan anda tiap hari. Di atas semua itu, Allah telah mengutus PutraNya ke bumi untuk mati sebagai korban. Ini adalah pernyataan kasih Allah yang dalam, kasih yang pasti dan tidak berubah. Roma 58; 832, 38, 39 Dengan cara ini Allah memungkinkan anda memperoleh pengampunan dosa dan harapan hidup kekal dalam kebahagiaan.—Yohanes 317; 173. 18 Bagaimana kita akan menyambut kasihNya? Tentu kita tidak akan memalingkan punggung kita kepada Allah dan kasihNya. Rasul Petrus mendesak ”Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan.”—Kisah 319. 19 Semua kita perlu ”sadar” atau menyesal, sebab semua kita telah berdosa, tidak memenuhi patokan Allah dalam tingkah laku, tutur kata dan pikiran. Roma 24; 714-21; Yakobus 32 Untuk sadar berarti kita perlu mengaku diri sebagai pedosa dan merasa sedih karena kita tidak sepenuhnya hidup selaras dengan kehendak Yehuwa. Demikiankah perasaan anda? Selanjutnya, kita perlu ”bertobat”, mengubah cara hidup kita, dan seterusnya berjuang mencerminkan sifat-sifat Yehuwa serta bertindak selalu menurut caraNya. Dengan demikian, kita yakin bahwa Allah akan mengampuni dan menyambut kita.—Mazmur 1038-14; 2 Petrus 39. Mengapa baptisan suatu langkah penting, dan apa yang dilambangkannya? 20, 21 20 Karena menyadari bahwa Yesus memberi contoh agar kita dapat mengikuti jejaknya dalam melayani Allah, hendaknya kita berusaha meniru teladannya. 1 Petrus 221 Ibrani 107 mengatakan bahwa sikap Yesus adalah, ”Sungguh, Aku datang . . . untuk melakukan kehendakMu, ya Allahku.” Demikian pula, kalau kita memang mengasihi dan menghargai Allah, kita akan tergerak untuk membaktikan kehidupan kita kepadaNya, melakukan kehendakNya sepenuh jiwa. Tentu, kita masih perlu makan, tidur, mengurus dan mencintai keluarga kita, menikmati santai yang menyenangkan dan turut dalam kegiatan hidup yang normal. Tetapi dengan membaktikan kehidupan kita kepada Allah, berarti kehendak dan ibadatNya harus menjadi yang paling penting, dan di mana pun kita berada atau apapun yang kita lakukan, kita akan sungguh-sungguh menerapkan nasihat Allah dan mengikuti teladan Yesus.—Kolose 323, 24. 21 Alkitab menjelaskan bahwa seseorang yang membaktikan kehidupannya kepada Allah patut memperlihatkan hal itu di hadapan umum dengan jalan dibaptiskan. Yesus berkata kepada para pengikutnya ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu.”—Matius 2819, 20. Jika mereka yang akan dibaptiskan harus lebih dulu belajar Firman Allah dan menjadi murid Kristus, maka jelas bahwa mereka bukan anak kecil. Juga, baptisan mereka, yang melambangkan pembaktian kepada Allah, dilakukan dengan dicelupkan sama sekali dalam air, sebagaimana Yesus dibaptiskan di Sungai Yordan.—Markus 19-11; Kisah 836-39. Apakah anda telah membaktikan kehidupan anda kepada Allah, dan inginkah anda dibaptis? Ini mengartikan apa bagi anda? 22-24 22 Setelah dibaptis sebagai murid Kristus, anda akan dapat menikmati kehidupan Kristen sejati yang penuh dan bahagia. Ini bukan kehidupan yang diatur oleh daftar ’boleh dan tidak boleh’ yang tak putus-putusnya, tetapi kehidupan dengan pertumbuhan yang memberi kepuasan. Anda dapat terus meningkatkan pandangan rohani anda serta penerapan Firman Allah, sehingga anda semakin dekat kepada teladan yang Yesus berikan.—Filipi 19-11; Efesus 115-19. 23 Ini akan mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku anda setiap hari. Seraya dengan tekun menempuh jalan Kristen, keyakinan anda semakin dalam bahwa tidak lama lagi Allah akan membinasakan semua kejahatan, sehingga membuka jalan bagi ’langit baru dan bumi baru, di mana terdapat kebenaran’. Selanjutnya, ini akan meningkatkan dorongan hati anda untuk mengembangkan kepribadian Kristen dan menempuh jalan hidup yang memungkinkan anda mendapatkan tempat dalam orde baru mendatang itu. Efesus 417, 22-24 Rasul Petrus diilhami untuk menulis ”Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Sambil menantikan semuanya ini [orde baru], kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.”—2 Petrus 311, 14. 24 Sungguh suatu berkat apabila segenap kehidupan seseorang mencerminkan bahwa ia menyembah Allah Yehuwa! Walaupun dewasa ini banyak orang hidup hanya untuk menyenangkan diri dan dengan tamak mencari segala kesenangan, anda dapat hidup dan menyembah Allah yang benar menurut caraNya. Inilah jalan hidup yang terbaik.
Logo YouVersionAlkitabRencanaVideoDapatkan AplikasinyaPemilih BahasaIkon PencarianYohanes 424Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”Aplikasi AlkitabAplikasi Alkitab untuk Anak-AnakRencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Yohanes 424PenyembahanKuasa PenyembahanHaleluya Bagi TuhanHarapan Masih Ada di SiniKRISTEN DAN BANGSANYAMembagikan Iman AndaKasih Karunia Allah Pujian dan PenyembahanPenyembahan Adalah SenjatakuMulai KembaliPeperangan yang Wanita HadapiApakah Arti Menyembah?Menemukan Makna di Tengah-tengah Perubahan Mencari Tuhan dalam PenyembahanKEMAHPresence Hadirat Tuhan21 Hari Berdoa bagi Sahabat Yesus adalah Hidup - Sebuah Pembelajaran dari Kitab YohanesDapatkan Aplikasi Alkitab YouVersionSimpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kamiBerandaAlkitabRencanaVideo
yesus menyuruh menyembah allah